PENGERTIAN
ANTROFOSFER.
Secara etimologi (asal kata) antroposfer
berasal dari dua kata, yaituantrophos
yang berarti manusia dansphere yang
berarti lapisan. Antroposfer diartikan sebagai lapisan di mana manusia hidup
bertempat tinggal pada permukaan bumi. Lapisan antroposfer ini lebih tipis
dibanding lapisan biosfer yang telah dijelaskan pada Bab I yang lalu.
Tidak semua tempat di bumi dapat ditinggali
manusia. Total luas permukaan bumi, yang berupa daratan hanya seluas 56,9 juta
mil persegi atau 29 persen dari keseluruhan permukaan bumi, lainnya 71 persen
merupakan perairan. Total luas daratan 29 persen yang dapat ditinggali manusia
hanya sekitar 20 persen, 20 persen merupakan daerah kutub, 20 persen daerah
gurun, 20 persen daerah yang bergunung-gunung, dan 20 persen lainnya merupakan
daerah hutan dan rawa.
Manusia sebagai salah satu makhluk hidup
yang hidup di bumi bergantung pada kondisi biosfer, hidrosfer, litosfer, dan
atmosfer. Lapisan atmosfer membentuk cuaca dan iklim yang sangat berpengaruh
pada kehidupan manusia. Lapisan litosfer berpengaruh pada tanah dan bentuk
lahan, dan berpengaruh pula pada manusia dalam memperoleh sumber daya alam.
Lapisan hidrosfer memberikan manfaat bagi kehidupan manusia dalam hal
ketersediaan air dengan berbagai manfaatnya. Berikut gambar kedudukan
antroposfer di antara biosfer, hidrosfer, litosfer, dan atmosfer.
FAKTOR-FAKTOR ANTROFOSFER
Para ahli geografi
mengemukakan tujuh faktor lingkungan alam yang mendasari kehidupan manusia.
Faktor lingkungan alam tersebut akan memengaruhi kehidupan manusia dalam
berbagai kegiatan sosial, ekonomi, politik, budaya, dan religi. Faktor-faktor
tersebut adalah sebagai berikut,
Lokasi geografis
dibedakan menjadi dua, yaitu:
- lokasi absolut
Lokasi yang
ditentukan oleh Garis Lintang dan Garis Bujur di permukaan bumi. Penentuannya secara
matematis dan tidak dapat diubah,
- lokasi relatif
Berkaitan dengan
bentuk daratan atau perairan. Lokasi ini menyangkut keterjangkauan (aksesibilitas)
suatu daerah.
Daerah dengan Topografi terlalu tinggi, terlalu miring, dan
terlalu bergelombang, seperti daerah pegunungan dan dataran tinggi cenderung
lebih sulit berkembang dibandingkan dengan daerah yang memiliki topografi
relatif datar seperti di daerah dataran rendah. Berbagai usaha pertanian di
daerah yang mempunyai topografi kasar akan sulit berkembang, misalnya
Swiss,Austria, Tibet, Nepal, serta kawasan di sepanjang Pegunungan Andes (Amerika Selatan). Sebaliknya dataran
rendah seperti Cina, tanah rendah di Inggris, dan kawasan prairie di
Amerika Serikat mempunyai topografi yang baik untuk pertanian. Konfigurasi
garis pantai juga merupakan jenis topografi yang berpengaruh pada kegiatan
ma]]nusia, misal pantai berteluk-teluk (fyord) di Norwegia menguntungkan dalam
usaha perikanan.
Struktur geologis
pada permukaan bumi memengaruhi geomorfologi suatu wilayah. Geomorfologi sangat berpengaruh terhadap pola
kehidupan penduduk yang ada di wilayah tersebut, khususnya kegiatan di bidang
ekonomi.
Iklim adalah faktor lingkungan yang sangat
penting dalam memengaruhi kegiatan manusia. Kekayaan budaya banyak sekali
dipengaruhi oleh iklim misalnya model pakaian, bentuk bangunan rumah, dan
sistem pertanian.
Tanah merupakan lapisan paling atas dari permukaan bumi. Tanah
mempunyai peranan penting bagi kehidupan manusia di antaranya untuk tempat
tinggal dan sebagai lahan untuk kegiatan bercocok tanam. Tanah sebagai salah
satu sumber daya alam perlu dijaga kelestariannya.
Tumbuhan atau
vegetasi, baik yang alami maupun vegetasi buatan sebagai hasil budi daya
manusia bermanfaat, antara lain:
- sebagai sumber bahan makanan baik bagi manusia maupun binatang (khususnya binatang memamah biak);
- sebagai bahan dasar obat-obatan tradisional;
- sebagai bahan dasar pembuatan kosmetika;
- penghasil kayu untuk bahan industri, perumahan, sandang, kerajinan, dan sebagainya.
Terdapat hubungan
yang erat antara vegetasi dan hewan yang hidup secara alamiah maupun yang telah
dibudidayakan manusia. Manusia memanfaatkan hewan untuk membantu pekerjaannya,
sumber makanan, juga untuk rekreasi. Namun ada pula hewan yang mengganggu
kehidupan manusia, misal hewan yang mengganggu usaha pertanian seperti
belalang, wereng, kumbang, tikus, dan sebagainya. Ada pula hewan yang
menyebarkan penyakit, misalnya nyamuk, tikus, anjing, unggas, burung, dan
sebagainya.
ADAPTASI MANUSIA
Kehidupan manusia tidak terlepas dari perubahan-perubahan
yang terjadi
dari waktu ke waktu. Perubahan
tersebut antara lain perubahan lingkungan fisik, lingkungan biologis, serta lingkungan sosial.
Terjadinya perubahan-perubahan tersebut menyebabkan seluruh makhluk hidup termasuk
manusia perlu melakukan penyesuaian dengan
ling- kungannya agar dapat mempertahankan
hidup dan memenuhi kebutuhan hidup yang diperlukan. Penyesuaian diri terhadap perubahan lingkungan ini dinamakan suatu tindak adaptasi.
Adaptasi
dari makhluk hidup
khususnya dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu adaptasi genetis dan adaptasi somatis.
a) ADAPTASI GEOMETRIS
Setiap lingkungan hidup selalu merangsang penghuninya
untuk mem- bentuk struktur tubuh tertentu. Struktur yang dibentuk ini dapat
bersifat menurun dan permanen, sehingga dapat dikatakan adanya hubungan yang
kuat antara struktur tertentu dari organisme dengan lingkungan hidupnya.
Manusia memiliki banyak ciri-ciri genetika yang spesifik dibanding makhluk
hidup lainnya, antara lain:
a. mempunyai
susunan gigi yang lengkap
-gigi
incisivus untuk mengerat seperti binatang pengerat (rodentia),
-gigi
caninus untuk merobek-robek daging seperti binatang pemakan
daging
(carnivora), dan
-gigi
molar untuk menghancurkan makanan seperti binatang pemakan
tumbuhan
(herbivora),
b. mempunyai organ pencernaan dengan enzim-enzim dan
kekuatan-kekuatan
khusus
yang ada di dalamnya,
c. mempunyai
struktur badan yang lengkap, termasuk susunan syaraf yang
menjadikan
manusia sebagai makhluk hidup “berakal”.
Keadaan
sifat-sifat genetika tersebut membuat manusia mempunyai toleransi
yang
besar terhadap lingkungan hidupnya.
\
b) ADAPTASI SOMATIS
Adaptasi somatis adalah adaptasi yang
berbentuk perubahan struktural ataupun fungsional, bersifat sementara serta
tidak diturunkan kepada keturunannya. Apabila terjadi perubahan lingkungan yang
baru, maka struktur atau fungsinya bisa berbeda pula sesuai dengan perubahan
yang terjadi. Misalnya, pada daerah panas kulit manusia akan berubah menjadi
lebih gelap, sedangkan daerah yang dingin menjadi lebih terang. Di daerah
pegunungan dengan kadar oksigen yang lebih rendah dari daerah pantai, maka
bentuk jantung dan paru- paru juga akan menyesuaikan menjadi lebih
besar.
Adaptasi somatis selain mengubah struktur dan fungsi pada
manusia, juga dapat mengubah kemampuan manusia. Dengan kemampuan ini manusia menjadi
lebih mudah menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan yang
bermacam-macam. Berbagai alat yang diproduksi manusia
semakin lama semakin kompleks sesuai dengan kemajuan teknologi mereka, misal
kemajuan teknologi di bidang konstruksi bangunan, pakaian, persenjataan,
obat-obatan sampai teknologi mengeksplorasi luar angkasa. Kemampuan ini tidak
dapat dijumpai pada makhluk lain seperti binatang maupun tumbuhan. Adaptasi
somatis ini juga mampu membentuk sifat-sifat manusia menjadi agresif, pemalas,
pemarah, dan sebagainya.
Manusia sebagai penghuni bumi, bukan hanya
bertempat tinggal, tetapi mencakup berbagai hal, seperti mempertahankan diri
dan meningkatkan taraf hidupnya baik secara individu maupun secara berkelompok.
Adaptasi manusia terhadap lingkungannya berbeda dengan adaptasi tumbuhan dan
hewan. Adaptasi manusia lebih terlihat pada perubahan perilaku dan budayanya
sebagai respons yang tepat terhadap tantangan dari lingkungannya.
Adaptasi pada manusia di muka bumi dengan kondisi lingkungan
yang berbeda akan menimbulkan bentuk adaptasi yang berbeda pula, misalnya cara berpakaian,
bermata pencaharian, berbahasa, dan sebagainya. Secara keseluruhan adaptasi itu
akan membentuk pola-pola kebudayaan yang berbeda- beda yang tersebar di
permukaan bumi, sehingga membentuk wilayah kebudayaan (cultural region).
Pada
saat hari pertama masuk kelas XI, adaptasi seperti apa yang Anda lakukan untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru? Tulislah pengalaman Anda
tersebut pada selembar kertas dan mintalah tanggapan dari teman sebangku Anda.
c) Daerah-Daerah Budaya di Bumi
Para ahli geografi membedakan kawasan suatu daerah berdasarkan
kondisi fisik dan budayanya, baik yang berupa material (gedung-gedung, jaringan
jalan, penguasaan teknologi), maupun spiritual, (keagamaan, keyakinan dan adat kebudayaan).
Perbedaan antarwilayah secara kultural di permukaan bumi dibagi menjadi
sembilan wilayah budaya, sebagai berikut.
Daerah
Budaya Kutub
Wilayah
ini meliputi daerah-daerah dengan lintang geografis yang tinggi,
terutama
di bumi belahan utara yang tertutup salju, tundra, atau taiga. Suku
bangsa asli yang tinggal di wilayah ini secara nomaden
termasuk ras mongoloid, misalnya bangsa Lap dan Samoyed di Eropa Utara
(Finlandia dan Swedia). Mata pencaharian yang utama adalah menangkap ikan atau memelihara
rusa kutub, pertanian tak mungkin diusahakan di wilayah ini, sumber daya alam
sangat langka, se- hingga barang-barang dibuat dari hewan ternaknya seperti,
bulu, ku- lit, tulang, tanduk, dan otot.
Kehidupan yang nomadis ber-
cirikan
kegotongroyongan yang ber-
corak
komunal primitif. Organisasi politik tak pernah berkembang karena pen- duduknya
jarang. Arsitektur tak berkembang, rumah-rumah mereka berupa tenda berbahan
kulit dan tulang yang dapat dipindah-pindah. Kemajuan yang terjadi lebih
disebabkan karena terjadinya kontak dengan dunia luar.
Di
kutub utara terdapat suku bangsa Eskimo, dengan rumah aslinya yang khas yaitu
iglo. Carilah data-data baik tulisan maupun gambar/foto tentang suku bangsa
Eskimo. Buatkan kliping dengan tema “Budaya Suku Bangsa Eskimo”.
Kumpulkan
hasil pekerjaan Anda kepada bapak atau ibu guru untuk dinilai.
Daerah
Budaya Eropa dan Anglo – Amerika
Peradaban Eropa bersumber dari Bangsa
Yunani, Romawi dan Yahudi- Kristen. Unsur Yunani memperjuangkan kebenaran,
unsur Romawi memper- juangkan keadilan, dan unsur Yahudi-Kristen memperjuangkan
cinta kasih. Namun secara keseluruhan watak peradaban dunia Barat adalah
agresif, serakah dan progresif. Penduduknya mayoritas beragama Kristen.
Masyarakatnya bermata pencaharian agraris bertaraf
tinggi, dan industri dengan teknologi modern yang menjamin taraf kehidupan
rakyatnya. Gejala urbanisasi dan mobilitas sosial meningkat. Spesialisasi di
segala bidang kehidupan meluas, kreativitas tampak di bidang sastra, musik dan
bidang seni lainnya. Di Eropa telah lahir berbagai paham politik seperti
demokrasi, nasionalisme, dan komunisme. Setelah usai perang dunia kedua Eropa
terpecah secara politis menjadi dua, yaitu Eropa Timur dengan paham komunis dan
Eropa Barat dengan paham nonkomunis.
Di Benua Amerika Utara terdapat kawasan budaya Anglo-Amerika,
yang ciri-ciri kulturalnya diwarisi dari Eropa. Wilayah geografisnya yang luas
dan kekayaan sumber daya alam yang melimpah memberikan banyak keuntungan bagi
penduduknya. Di kawasan ini kapitalisme, industrialisme, dan urbanisme bersama-sama
mencapai puncaknya. Sumber daya alam yang dimanfaatkan berupa pertambangan dan
pertanian dengan mekanisasi dan otomatisasi sehingga taraf hidupnya tinggi.
Daerah Budaya Amerika Latin
Amerika Latin meliputi Benua Amerika tengah dan selatan.
Penduduk- nya kebanyakan imigran dari jazirah Ibe- ria (Spanyol), maka bahasa
yang dipakai umumnya bahasa Spanyol kecuali Brasil yang berbahasa Portugis.
Penduduknya mayoritas beragama Roma Katolik. Ar- sitektur Mediteran tampak di
kota-kota, baik kota besar maupun kecil. Ditinjau dari sistem kemasyarakatannya
terdapat perbedaan yang mencolok antara kaum miskin dan kaya. Kekacauan politik
seringkali muncul dan memaksa ber- fungsinya pemerintahan militer diktator.
Daerah
Budaya Kering
Benua Asia bagian tengah dan Af- rika bagian utara
merupakan kawasan kering yang berupa padang rumput sam- pai gurun pasir. Secara
klimatologis di- namakan wilayah semiarid sampai arid. Di masa lampau
kebanyakan penduduk di wilayah ini hidupnya adalah nomaden (berpindah-pindah),
dengan mata pencaharian beternak. Pertanian hanya terbatas di oase-oase yang
kemudian menjadi tempat tinggal permanen. Ko- munikasi dan transportasi
antarwilayah diusahakan oleh karavan (kafilah) yang keberadaannya berkaitan
erat dengan peternakan dan menggembala. Jaringan kafilah ini luas dan telah
berjasa dalam persebaran kota-kota dan desa-desa di seluruh wilayah ini.
Pada umumnya masyarakatnya menganut agama
Islam dengan tipe budaya yang semakin ke barat bercorak Arab-Berber, sedangkan
semakin ke timur bercorak Turki-Mongolia. Kehidupan mereka yang terpisah-pisah
secara geografis menyebabkan tidak terdapat keseragaman etnik maupun bahasa. Dunia
kering yang dahulu serba miskin, sekarang ini sudah menjadi negara- negara kaya
dengan penemuan tambang-tambang minyak, misalnya di Timur Tengah dan Afrika
Utara menjadi negarap e t r o - d o l l a r,
yang maju perekonomiannya. Negara-negara minyak yang kaya tersebut antara lain
Arab Saudi dan negara-negara Syeh di Teluk Parsi, Irak, Iran, dan Libya. Proses
transformasi menjadi makmur berjalan amat pesat dan mampu menyedot tenaga kerja
dari negara-negara lain seperti Indonesia (TKI & TKW), Filipina, Bangladesh, dan
sebagainya.
Daerah
Budaya Afrika
Dilihat secara menyeluruh penduduk Afrika merupakan ras Negroid,
walaupun di Afrika Selatan sejak dua abad yang lalu telah tinggal orang
berkulit putih. Penduduk Afrika beranekaragam etnik, bahasa, agama, dan
budayanya. Adanya gurun (padang pasir) yang sangat luas di bagian tengah dan
hutan lebat di wilayah tropik menjadikan wilayah ini menjadi kawasan yang minim
sarana komunikasi dan transportasi sehingga lambat dalam perkembangan
teknologi.
Mata pencarian penduduk banyak yang semula
hanya pengumpul hasil hutan, berburu, kemudian berternak dan pertanian
primitif. Peperangan antar- suku dan merajalelanya penyakit, seperti Ebolla,
HIV AIDS, dan kelaparan menyebabkan di masa lampau Afrika disebut sebagai benua
terbelakang. Agama semula animistis, sedang di bidang budaya material,
arsitektur bangunan masih rendah mutunya.
Terjadinya
kolonialisme Eropa membawa perubahan di wilayah ini. Orang-orang Negro
diperjualbelikan menjadi budak di Benua Amerika. Afrika dijajah dan dibagi-bagi
di antara penjajah kulit putih, dengan berakhirnya perang dunia kedua lambat
laun berakhir pula pen- jajahan. Saat ini bangsa negro telah mengalami kemajuan
pesat utama- nya dalam bidang olahraga misalnya atletik, sepak bola, bola
basket di negara maju (Amerika dan Eropa) pemain olahraga didominasi oleh bangsa
kulit hitam ini.
Daerah
Budaya Timur
Asia merupakan kawasan budaya yang beriklim musim (Monsoon Asia). Asia terdiri atas
negara-negara dengan keragaman etnik, bahasa, dan agama. Karakteristik yang
mengelompokkan bangsa-bangsa di kawasan ini menjadi satu kawasan adalah kondisi
sosial ekonomi (dengan pengecualian Jepang, Hongkong, Singapura, dan Korea
Selatan). Kesamaan kondisi sosial ekonomi
antara lain berupa kemiskinan material, kelambanan
ekonomi, jumlah penduduk, kebutahurufan penduduk, dan pola kehidupan pedesaan.
Saat ini kemajuan telah banyak diperoleh negara-negara di
kawasan Timur, meskipun kehidupannya masih bercirikan pola kehidupan pedesaan. Salah
satu negara yang mengalami kemajuan pesat di Asia beriklim musim ini adalah
Jepang. Setelah kalah dalam perang dunia kedua, perkembangan industrinya tidak
kalah dengan negara- negara Barat dan kehidupan pen- duduknya sudah berpola
perkotaan. Kawasan Timur beriklim musim di Asia ini masih dapat dibagi menjadi
kawasan India, kawasan Timur Jauh, kawasan Indo-Cina, dan kawasan Nusantara (dulunya
Hindia Timur yang mencakup Indonesia, Filipina dan negara-negara Melayu lain).
Daerah
Budaya Australia-Selandia Baru
Sama halnya dengan kawasan Anglo-Amerika, kawasan ini berakar
pada budaya Barat yakni Eropa. Penduduk aslinya berjumlah kecil (suku Aborigin)
sehingga yang disebut orang Australia adalah orang pendatang berkulit putih. Mata
pencaharian di kawasan ini seimbang antara pertanian dan industri. Taraf hidup
tinggi, pendidikan baik, bersemangat, dan progresif. Tempat tinggal mereka
kebanyakan di perkotaan, dan pengaruh budaya Amerika berkembang pesat di
wilayah ini.
Daerah
Budaya Pasifik
Letak
wilayah budaya ini di Samudra Pasifik yang luas dan dapat dirinci menjadi tiga
kelompok budaya, yaitu Melanesia, Mikronesia, dan Polinesia. Lautan menjadi
sumber makanan, sarana komunikasi, dan transportasi karena lingkungannya berupa laut. Kedatangan penjajah
dari Barat mengakibatkan munculnya perkebunan dan pertambangan. Setelah perang
dunia kedua gerakan kebangkitan bangsa mulai muncul di wilayah ini, terutama di
bidang politik, budaya, ekonomi, dan sosial. Proses dekolonisasi yang sedang
terjadi ditandai dengan bersatunya secara politis penduduk pulau-pulau Samoa
Barat, Fiji, Papua Nugini, Tonga, Nauru sebagai Melanesia.
Daerah
Negara-Negara Sosialis
Eropa bagian timur dan sebagian besar
wilayah Rusia secara geografis sebenarnya dekat dengan Eropa barat. Namun Rusia
dan negara-negara satelitnya telah mengklaim dirinya atas kepemilikan corak
budaya tertentu. Paham komunis dengan sistem ekonomi dan politik yang
digariskan Karl Marx mendasari hidup kemasyarakatan yang khas. Saat ini dengan
berakhirnya negara komunis Uni Soviet berakhir pula dominasi budaya komunis di
kawasan ini. Banyak negara-negara Eropa Timur dan negara-negara pecahan Uni
Soviet sekarang telah menjadi anggota Uni Eropa dan NATO.
HAL YANG TERKAIT
DENGAN ANTROFOSFER
Meliputi pengertian
antroposfer, komposisi penduduk, pertumbuhan penduduk, dan penyajian data
penduduk dalam bentuk grafik, tabel/ diagram.
1). Cuaca dan iklim
2). Relief /
ketinggian tempat
3). Manusia
- b. Sarana penyebaran
1). Angin
misalnya biji-bijian
yang terbawa oleh hempasan angin
2). Aliran air
misalnya tumbuhan
atau biji-bijian yang terbawa oleh aliran sungai
3). Lahan
misalnya adanya
gerakan spesies di daratan
4). Manusia
misalnya flora dan
fauna yang dipindah oleh manusia
- c. Hambatan
1). Geografis
Kondisi geografi yang
menjadi penghambat penyebaran flora dan fauna terutama adalah bentang alam yang
berupa samudra, padang pasir, sungai dan pegunungan.
2). Biologis
Faktor yang menjadi
penghambat penyebaran flora dan fauna secara biologis antara lain habitat yang
tidak sesuai dan tidak cocok lagi untuk kelangsungan hidup, tidak adanya
persediaan makanan atau predator.
3). Tanah ( Edafik)
Kondisi tanah yang
dapat menjadi penghambat penyebaran flora dan fauna antara lain, ketersediaan
unsur hara, udara dan air
- 3. Persebaran flora dan fauna di dunia
Menurut Alfred Russel
Wallace persebaran fauna di dunia dikelompokkan menjadi enam wilayah, yaitu :
- a. Wilayah Neartik
Meliputi seluruh
wilayah Amerika Utara bagian tengah terdiri atas padang rumput dan
bagian utara merupakan hutan konifer seluruh Greenland, sedangkan hewannya
berupa antilop, tupai dari Amerika Utara,bison, kalkun dan karibu
b. Wilayah Neotropik
Meliputi Mexico
bagian selatan dan tengah serta Amerika Selatan, hewan-hewannya berupa kukang,
armadillo, kuda, tapir, siamang dll
c. Wilayah Australis
Meliputi Selandia
Baru, Irian, Maluku dan pulau-pulau di sekitarnya. Hewannya terdiri atas
kanguru, trenggiling, koala, cendrawasih, kura-kura, berbagai macam burung dll.
- d. Wilayah Oriental
Meliputi wilayah
Benua Asia, Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Sri Langka dan Filipina,
banyak terdapat hutan hujan tropis dan beraneka macam flora dan fauna,
hewan-hewannya berupa harimau, gajah, gibon,orang utan dan badak bercula satu.
- e. Wilayah Paleartik
Meliputi seluruh
Eropa, Afganistan, Himalaya,Afrika, Inggris dan Jepang, hewannya terdiri atas
bison, kucing kutub, menjangan kutub, landak
- f. Wilayah Etiopian
- Meliputi seluruh benua Afrika, Madagaskar dan wilayah Arab bagian selatan, banyak terdapat gurun yang menjadi pembatas wilayah satu dg lainnya, sehingga jenis binatangnya berbeda yang terdiri atas Gorilla, Simpanze, antelop, burung unta, zebra, kuda nil dan jerapah.
Manusia sebagai
sumber daya
Sumber daya terdiri
dari 3 macam yaitu sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya
cultural/kebudayaan. Manusia sebagai sumber daya maksudnya bahwa dengan akal
pikiran manusia, manusia dapat memanfaatkan/mengolah sumber daya alam untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya serta mampu menciptakan sumber daya kultural
sebagai sarana pemenuhan kebutuhan. Posisi manusia disini dapat diartikan
sebagai khalifah di muka bumi.
Sumber daya terdiri
dari tiga yaitu :
1. Sumber
daya alam (SDA)
SDA adalah segala
sesuatu yang tersedia di alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia. SDA dapat diartikan sebagai alat/obyek untuk memuaskan kebutuhan
manusia. Misalnya : air, tanah, udara, barang tambang, hutan dsb.
2. Sumber daya
manusia (SDM)
SDM adalah kemampuan
manusia dalam mengolah SDA agar dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
sebagaimana kebutuhannya. Misalnya manusia menebangi kayu dan membangun rumah
dengan kayu tersebut untuk memenuhi kebutuhan akan tempat tinggal. Kemampuan
manusia tersebut disebut dengan tenaga yang terdiri dari :
a. Tenaga trampil
Tenaga yang terbentuk
karena proses pengalaman saja tanpa melalui pendidikan ilmiah. Misalnya :
kemampuan menjahit tanpa kursus.
b. Tenaga terdidik
Tenaga yang terbentuk
karena pengalaman belajar di sekolah atau tempat kursus. Misalnya : kemampuan
membaca.
c. Tenaga ahli
Tenaga yang terbentuk
oleh kegiatan belajar mengajar dan pengalaman. Misalnya : dokter yang telah
menjalani pembelajaran di PT dan telah memiliki pengalaman kerja
bertahun-tahun.
3. Sumber daya
culture (SDK)
SDK adalah hasil
cipta, rasa, dan karsa manusia dapat berupa barang maupun bukan barang yang
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia maupun sebagai media
pemuas kebutuhan manusia.
Pengertian Demografi
Demografi berasal
dari kata demos (rakyat) dan grapien (tulisan). Jadi demografi dapat
diartikan tulisan-tulisan tentang rakyat. Demografi adalah ilmu social
yang mempelajari tentang penduduk beserta seluk beluknya yaitu besar/jumlah
penduduk, komposisi, distribusi dan perubahannya dari waktu ke waktu (dinamika)
yang disebabkan karena bekerjanya 5 komponen demografi yaitu kelahiran,
kematian, migrasi, perkawinan dan mobilitas sosial.
Posisi demografi
dalam geografi
Demografi merupakan
cabang dari geografi manusia yang mempelajari tentang penduduk.
Manfaat demografi
- Mengetahui jumlah dan distribusi penduduk
- Mengetahui pertumbuhan penduduk dan dampak yang ditimbulkan.
- Memprediksikan hal-hal yang terjadi dengan adanya pertumbuhan penduduk.
Ruang lingkup kajian
dalam demografi
1. Besar/jumlah
penduduk
2. Komposisi penduduk
3. Distribusi penduduk
4. Dinamika penduduk
Besar Penduduk
Pengertian besar
penduduk
Besar penduduk adalah
jumlah penduduk/manusia yang mendiami suatu wilayah secara administrative atau
politis. Misalnya : penduduk kecamatan Jebres, penduduk Negara Indonesia dsb.
Besar penduduk di
dunia
No
|
Negara
|
Jumlah Penduduk
(Jiwa)
|
Luas Wilayah (Km2)
|
Kepadatan (Jiwa/ Km2)
|
1
2
3
4
5
|
Cina
India
Amerika Serikat
Indonesia
Brasil
|
1,29 Milyar
1,07 Milyar
0,29 Milyar
0,22 Milyar
0,15 Milyar
|
9,6 Juta
3,3 Juta
9,4 Juta
1,9 Juta
8,5 Juta
|
134
325
31
114
18
|
Pengertian kepadatan
penduduk
Kepadatan penduduk
adalah jumlah rata-rata penduduk yang mendiami suatu wilayah administrative
atau politis tertentu, biasanya dinyatakan dalam jiwa/Km2. misalnya: tingkat
kepadatan penduduk kecamatan Jebres adalah 10.790 jiwa/Km2. Hal ini berarti
dalam 1 Km2 di Kecamatan Jebres dihuni oleh 10.790 penduduk.
Kepadatan penduduk
diperoleh dengan rumus :
Kepadatan penduduk =
jumlah penduduk (jiwa) / Luas wilayah (km2)
Metode-metode
perhitungan penduduk
1. Sensus penduduk
Sensus penduduk
adalah perhitungan penduduk secara serentak dan biasanya dilakukan 10 tahun
sekali dalam lingkup nasional. Sejak Indonesia berdiri sudah diadakan 5 kali
sensus yaitu tahun 1961, 1971, 1980, 1990 dan 2000.
Ciri-ciri sensus penduduk
:
a. Semua orang dalam
suatu wilayah Negara.
b. Serentak dan waktu
tertentu (biasanya 10 tahun)
c. Wilayah tertentu
(biasanya dalam lingkup nasional)
Macam-macam sensus :
a. Berdasarkan cara
pencatatan
De facto adalah
sensus yang dilakukan pada semua orang yang berada di wilayah sensus pada saat
pencatatan.
De jure adalah
pencatatan sensus yang dilakukan pada penduduk yang benar-benar mendiami
wilayah sensus.
b. Berdasarkan
operasional kerja pencatat
Canvasser adalah
metode sensus dimana pencatat mendatangi rumah per rumah dan melakukan
pencatatan sendiri.
House holder adalah
metode pencatatan dimana pencatat memberikan angket untuk diisi oleh pemilik
rumah.
2. Survei
Survei adalah
perhitungan penduduk dengan metode sampling. Teknik ini digunakan untuk
menghemat waktu dan tenaga dan biasanya digunakan untuk kepentingan yang tidak
memerlukan data secara detail. Survey dilakukan dengan pengambilan sampel yang
dianggap mewakili populasi karena dianggap seragam, oleh karena itu metode
biasanya terjadi kesalahan/distorsi data yang disebut error. Metode ini
dapat digunakan untuk menghitung jumlah penduduk namun paling sering digunakan
untuk mengetahui kualitas penduduk/komposisi penduduk.
Misal :
Survei untuk
menghitung jumlah penduduk :
Lima Kecamatan di
Kota Solo dianggap memiliki jumlah penduduk yang seramag/homogen. Oleh karena
itu dalam perhitungan penduduk hanya menggunakan sampel Kecamatan Laweyan.
Setelah dihitung ternyata Jumlah penduduknya 12.000 jiwa. Jadi Jumlah penduduk
Kota Solo adalah 5 x 12.000 = 60.000 jiwa.
Survei untuk
menghitung kualitas penduduk :
Dalam kelas IPS 3 SMA
N 2 Surakarta dianggap memiliki tingkat kepandaian berhitung seragam. Maka
untuk melakukan pengujian seberapa tingkat kemampuan berhitung dalam kelas
tersebut diambil sampel si A, si B dan si C saja.
3. Registrasi
Registrasi adalah
catatan secara continue/terus menerus yang dilakukan oleh dinas terkait
terhadap penduduk suatu wilayah administrasi.
Komposisi Penduduk
Pengertian komposisi
penduduk
Komposisi penduduk
adalah penggolongan penduduk berdasarkan kriteria tertentu. Misalnya : penduduk
desa dapat digolongkan berdasarkan tingkat ekonomi, tingkat pendidikan, jenis
kelamin dsb.
Macam-macam komposisi
penduduk
1. Berdasarkan aspek
biologis
Misalnya : penduduk
di suatu desa digolongkan berdasarkan umur dan jenis kelamin.
2. Berdasarkan aspek
sosial
Misalnya : penduduk
digolongkan berdasarkan tingkat pendidikan dan status perkawinan.
3. Berdasarkan aspek
ekonomis
Misalnya : penduduk
digolongkan berdasarkan jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan.
4. Berdasarkan aspek
geografis
Misalnya : penduduk
di golongkan berdasarkan lokasi tempat tinggal.
DAFTAR PUSTAKA
buku paket geografi yudistira kelas 1
buku paket geografi erlangga kelas 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar